Roti ini dikenal dikalangan warga Arab Saudi dengan Roti Tamis. Tamis adalah roti bulat pipih dengan diameter sekitar 21-23 centi meter demgan ketebalan sekitar 1,5 sampai 2 centimeter. Tamis asal-muasalnya adalah makanan khas orang Arab Yaman, kini sudah jadi makanan sehari-hari orang Saudi, termasuk di Madinah. Dengan bahan dasar dari tepung gandum yang diadoni dan di ratakan dan dibuat sedikit melebar, lalu kemudian dibakar di dalam tungku tanah. Roti tamis memiliki rasa khas, Gurih, Lembut dan Berserat dan sedikit ada aroma khas roti . Untuk menemani roti tamis pasangan bumbunya dapat di beri nama Ful. Roti tamis dan ful, bukan tidak bisa dipisahkan antara keduanya, namun lebih bijak membiarkan keduanya bebas berkolaborasi, akan menghasilkan satu kesatuan rasa yang harmonis di rongga mulut. Ful yang gurih rasanya adalah olahan dari sejenis kacang merah, kacang merah yang dihaluskan dibuat semacam bubur kental. Ful kemudian ditaburi sedikit bubuk “kamon” sejenis jinten dan garam dibubuhi juga acar tomat yang halus dengan sedikit minyak zaitun. Ful siap dicocol tamis. Dapat juga ditemani dengan shakshouka (telor orak ariknya arab) Shakshouka atau shakshuka (bahasa Arab: شكشوكة; Ibrani: שקשוקה ) adalah sebuah hidangan telur ceplok dalam saus tomat, cabai, dan bawang bombai, sering kali diberi rasa pedas dengan jintan putih. Hidangan tersebut diyakini berasal dari Negara Magreb Tunisia, Aljazair, Maroko dan Libya. Tamis sendiri dibuat dengan beberapa variasi rasa dengan bertabur wijen menambah ketebalan juga. Serta memiliki serat tinggi. Selain dengan ful, roti tamis juga bisa dimakan dengan keju krim, kental manis atau dan madu, atau celup begitu saja kedalam teh manis panas. Adapun ful ketika kita pisahkan dari tamis, posisi tamis bisa kita ganti dengan “hubus / khubuz” roti arab, atau roti maryam. Tetap enak menggoyang lidah.